TOP SEPEKAN: Pertemuan 4 Mata Jokowi-Zelensky, Kasus Mafia Pupuk Seret Sekda Torut
Lalu ada berita soal Sekda Toraka Utara yang terseret kasus dugaan mafia pupuk. Berita ini juga menyita perhatian publik.
MOSKWA, PEDOMANMEDIA – Media massa di Rusia merespons pertemuan empat mata antara Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Media Rusia sama sekali tak memberi nada kritik pada pertemuan itu.
Kabar ini menempati rating favorit pada TOP SEPEKAN PEDOMANMEDIA, pekan ini. Lalu ada berita soal Sekda Toraka Utara yang terseret kasus dugaan mafia pupuk. Berita ini juga menyita perhatian publik.
Kami mengulasnya kembali dalam TOP SEPEKAN.
Pertemuan Jokowi dan Zelensky menyita perhatian dunia. Temasuk media Rusia. Salah satunya Kantor Berita TASS. Pada Rabu sore, TASS menerbitkan artikel berjudul "Indonesian president arrives in Kiev for talks with Zelensky" di situs web mereka.
Dalam artikel tersebut, TASS secara garis besar hanya mengungkap fakta-fakta tentang berbagai agenda yang akan dilakukan Jokowi di Ukraina dengan megutip pernyataan dari Kantor Kepresidenan Indonesia.
Misalnya, disebutkan bahwa Presiden Widodo telah tiba di Kyiv pada Rabu pagi waktu setempat, di mana dia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada siang harinya.
TASS tak menggunakan sapaan Jokowi ketika menyebut nama Presiden RI, melainkan hanya Widodo. Kegiatan Presiden Widodo dan Ibu Negara ke Kota Irpin juga disinggung TASS dalam berita.
Namun, TASS tak sama sekali menyebut kegiatan Jokowi tersebut adalah untuk meninjau bangunan apartemen yang rusak akibat perang.
“Presiden Widodo dan istrinya tiba dengan kereta api khusus dari Polandia ke Kiev. Kepala negara akan bertemu Zelensky pada siang hari. Ditemani Ibu Negara, (Jokowi) juga akan mengunjungi kota Irpin dan sejumlah fasilitas kesehatan," tulis TASS dalam bahasa Inggris, mengutip pernyataan Kantor Kepresidenan Indonesia.
TASS juga memuat pernyataan dari Pemerintah Indonesia mengenai klaim bahwa Jokowi adalah pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv sejak Februari, dengan membawa paket bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Di akhir berita, TASS mengungkit bahwa sebagai bagian dari tur luar negerinya, Jokowi juga akan mengunjungi Moskwa. Jokowi dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 Juni.
Media Rusia lainnya, Interfax, juga memberitakan agenda Presiden Jokowi ke Ukraina.
Kantor berita non-pemerintah Russia itu menerbitkan artikel berjudul "Indonesian president traveling by train to Kyiv from Poland" pada Rabu.
Media Rusia itu membeberkan agenda Jokowi dengan mengutip informasi dari media sosial sang Presiden.
Ini termasuk, disebutkan bahwa Jokowi melakukan perjalanan ke Kyiv dari Polandia. Presiden Indonesia berangkat ke Kyiv dengan kereta api dari Kota Przemysl di Polandia dengan rombongan terbatas dalam misi perdamaian dan dengan niat baik.
Disinggung juga bahwa, usai lawatan ke Kyiv, Jokowi akan mengunjungi Rusia dan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis ini.
Sekda Torut Salvius Pasang Diperiksa Kejari
Sekretaris Daerah Toraja Utara Salvius Pasang diperiksa Kejaksaan Negeri Tana Toraja terkait kasus dugaan korupsi pupuk subsidi. Salvius diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Kadis Pertanian Tator.
"Iya benar kemarin (Rabu 29 Juni) diperiksa di bagian Intel. Ya terkait dengan kasus pupuk subsidi," terang Kajari Tana Toraja Erianto L Paundanan via telepon, Kamis (30/06/2022/) .
Saat ditanya lebih jauh mengenai keterlibatan Salvius dalam kasus ini, Erianto enggan membeberkannya.
"Nanti lagi ya saya lagi sibuk ini ada tamu," singkatnya.
Sementara itu Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tana Toraja Akbar mengaku bahwa ini adalah perintah pimpinan tinggi. Menurutnya, ada instruksi khusus Jaksa Agung memberantas mafia pupuk.
"Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menginstruksikan satuan kerja kejaksaan untuk membentuk satuan tugas dalam rangka memberantas mafia pupuk. Sebab, mafia pupuk telah meresahkan masyarakat dan merugikan negara. Kami diminta ini harus tuntas," ujar Akbar.
Menurut Akbar, jajarannya juga diminta memahami modus operandi yang diterapkan. Sehingga kasus lain dengan pola yang sama dapat diselesaikan dengan sigap.
"Mafia pupuk ini sudah lama meresahkan petani dan merugikan negara. Oleh karenanya Kepala Kejaksaan Negeri Tana Toraja telah memerintahkan untuk benar-benar serius pada kasus ini," ujarnya.
Dijelaskan Akbar, setelah tim melakukan pengumpulan data dan keterangan, ditemukan berbagai permasalahan hukum dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Tana Toraja. Terutama kata dia, adanya oknum pengecer yang menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada petani.
"Seperti contoh berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja Nomor :049/39/DP/I/2022 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Kabupaten Tana Toraja Tahun Anggaran 2022 Pupuk bersubsidi jenis Urea senilai Rp112.500 per sack (50 Kg) namun fakta di lapangan petani membeli pupuk bersubsidi Rp125.000 sampai Rp145.000 per sack (50 Kg). Adanya kenaikan harga tersebut dikarenakan berbagai alasan yang dikemukakan pemilik kios/pengecer pupuk bersubsidi. Namun apapun alasannya hal tersebut tidaklah dibenarkan oleh hukum," paparnya.
Akbar mengemukakan, sampai saat ini tim masih terus bekerja. Pihaknya pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar mengawal dan membantu kejaksaan dalam memberantas mafia pupuk.
