Bicara di Hadapan Kader HMI, Appi Akui Makassar Butuh Lompatan Besar
Dinamika tantangan perkotaan, mulai dari tingginya arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk, hingga persoalan pemerataan pembangunan.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, berbicara di hadapan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar di acara Stadium General bertema “Creative Hub pada Kelas Progresif”, kemarin. Appi mengatakan, Makassar memiliki tantangan serius untuk melompat pada perubahan besar.
Dalam forum ilmiah tersebut, Munafri didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Muhammad Roem. Acara ini dihadiri pengurus HMI, kader, akademisi, dan pegiat muda dari berbagai kampus di Kota Makassar.
Mengawali pemaparannya, Munafri mengatakan pemerintahan yang ia pimpin berjalan dengan prinsip kolaborasi dan keberpihakan kepada masyarakat. Dia menegaskan bahwa kondisi Kota Makassar saat ini membutuhkan kerja bersama untuk menghadirkan pelayanan publik yang efektif.
“Kurang lebih delapan bulan kami dilantik, kami melihat bahwa kondisi Kota Makassar belum ideal, tetapi juga tidak bisa dikatakan tidak maksimal,” kata Appi mengawali paparan materi.
“Ada persoalan yang harus diselesaikan, tetapi juga ada prestasi yang harus terus dijaga. Ujungnya satu: pelayanan pemerintah harus sampai ke rakyat dan tepat sasaran,” lanjut politisi Golkar itu.
Mantan Bos PSM itu mengurai, dinamika tantangan perkotaan, mulai dari tingginya arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk, hingga persoalan pemerataan pembangunan.
Karena itu, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan tujuh program unggulan yang saat ini berjalan secara bertahap.
Pertama, Penyambungan Jaringan PDAM. Dimana fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga akan air bersih.
“PDAM dibenahi agar profesional dan tidak merugikan pelayanan publik,” tuturnya.
Kedua, jaminan pelindungan Pekerja Rentan. Pemkot bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Sebanyak 81.000 pekerja rentan telah mendapat jaminan kerja dan jaminan kematian, dan tahun ini ditambah jaminan hari tua.
Ketiga, Seragam Sekolah Gratis. Ini diberikan kepada siswa baru untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
“Kebijakan fokus pada pengurangan beban rumah tangga alih-alih bantuan tunai,” jelas Appi.
Keempat kata dia, pengembangan kawasan ekonomi baru berbasis olahraga disebut Stadion Untia. Ini tahap perkampungan syarat-sayat untuk dilakukan pembangunan, dimana pembangunan stadion dijadikan trigger pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Stadion diposisikan sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat, bukan sekadar sarana olahraga,” ungkapnya.
Kelima, reformasi sistem pengelolaan Sampah. Mengurangi sampah yang masuk ke TPA Tamangapa yang kini menampung 1.000 ton per hari.
Keenam, Makassar Super Apps “Lontara” Mengintegrasikan ratusan layanan pemerintah dalam satu aplikasi. Kini, sudah berjalan pada versi 1.0 dengan layanan aduan masyarakat.
Program ketujuh, Makassar Creative Hub. Menjadi pusat pengembangan komunitas kreatif dan digital talenta. Bhakan, terbuka gratis tanpa pungutan biaya.
“Tahun ini ditambah lokasi baru, dan tahun depan Creative Hub tambahan akan dibangun di wilayah berbeda,” jelasnya.
