Pasokan Chip Terbatas, Harga Smartphone Bakal Naik Lagi
Lembaga riset pasar Counterpoint juga melaporkan bahwa pasar smartphone global tumbuh untuk pertama kalinya sejak 2017.
JAKARTA, PEDOMANMEDIA - lubang chip yang tinggi ternyata tidak sama dengan produksi yang masih terbatas. Kondisi itu membuat vendor bersiap menaikkan harga.
Bloomberg melaporkan dilansir Selular, Senin (16/5/2022) Samsung membahas kenaikan harga hingga 20% dengan pelanggan chip untuk kenaikan biaya. Sebuah langkah yang berspekulasi dapat mengakibatkan peningkatan produk elektronik konsumen termasuk smartphone dan kemungkinan kenaikan harga di pasaran.
Sebelumnya, imbas covid yang membuat produksi komponen, harga smartphone telah terkoreksi sejak 2020. Vendor menurunkan harga, jika tidak ingin menghilangkan kerugian. Bloomberg menyebutkan bahwa Samsung telah menyelesaikan negosiasi harga baru dengan beberapa pelanggan mengenai potensi kenaikan antara 15% hingga 20%.
Dilaporkan bahwa desain chip yang lebih tua kemungkinan akan menghadapi kenaikan tertinggi. Bloomberg menempatkan Samsung sebagai produsen chip kontrak terbesar kedua di dunia di belakang Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), menunjukkan potensi dampak yang meluas dari setiap kenaikan harga. Kenaikan yang ditempuh Samsung kemungkinan akan dilakukan di paruh kedua tahun ini.
Samsung mencatat kenaikan pendapatan semikonduktor 39 persen tahun-ke-tahun di Q1 menjadi KRW26,9 triliun ($21 miliar), tampaknya menuai keuntungan dari kekurangan komponen global. Kenaikan harga juga mendorong TSMC untuk mencatat pendapatan di kuartal pembukaan, bahkan mengalahkan ekspektasinya sendiri.
Pasokan komponen yang terbatas, dan produksi chip yang terhambat, sejauh ini telah berdampak pada pengiriman smartphone di pasar global. Tercatat, pasar smartphone global sepanjang 2021 tumbuh tipis.
Laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan pengiriman mencapai 1,35 miliar unit. Naik hanya 5,74% dibandingkan periode yang sama 2020 (YoY) sebanyak 1,28 miliar unit.
Seperti halnya IDC, lembaga riset pasar Counterpoint juga melaporkan bahwa pasar smartphone global tumbuh pertama kali sejak 2017, dengan pengiriman tahunan mencapai 1,39 miliar unit pada 2021. Meskipun pertumbuhan tahunan mencapai 5%, lembaga riset yang berbasis di Hong Kong itu, mengatakan bahwa pengiriman tahunan tetap di bawah tingkat pra-pandemi karena dampak COVID-19 yang berkelanjutan serta kekurangan pasokan yang menghambat produksi para vendor smartphone.
